Sumber: Freepic |
Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) keduanya merupakan pengalaman imersif yang membuat bisnis semakin ramai. Setiap pengembangan sebuah teknologi tentunya memiliki tujuan tersendiri. Tetapi menggabungkan keduanya dapat menciptakan pengalaman interaktif yang mengesankan bagi setiap pengguna khususnya para pelanggan.
VR dan AR pada saat ini masih berperan pada pasar khusus, tetapi para pelaku bisnis harus cepat bergerak dan memahami bagaimana mereka dapat digunakan sebagai bagian dari strategi bisnis. Dengan adanya VR dan AR pelaku bisnis dapat meningkatkan cakupan area yang lebih luas, sehingga produk yang mereka miliki akan semakin dikenal.
Kedua teknologi tersebut memiliki kekuatan yang secara dramatis dapat mengubah cara pelanggan berinteraksi dengan produk Anda. Dimana hal tersebut menjadi sangat penting dalam meningkatkan keuntungan bisnis. Dalam artikel ini dijelaskan beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang teknologi VR dan AR. Yang nantinya dapat membantu Anda dalam membuat sebuah keputusan yang tepat tentang bagaimana teknologi tersebut diimplementasikan dalam strategi bisnis Anda.
Apa itu Virtual Reality?
Virtual Reality (VR) adalah simulasi lingkungan buatan yang dihasilkan oleh komputer interaktif untuk mendapatkan pengalaman seperti dunia nyata. Lingkungan yang dihasilkan komputer dapat sesederhana seperti gambar atau audio, hingga komplek yang melibatkan pengalaman multi-indera yang mendalam.
Salah satu metode paling umum untuk merasakan VR yaitu melalui headset. Dimana dengan menggunakan headset Anda akan terfokus kedunia simulasi dan tenggelam kedalam pandangan gambar serta suara yang dihasilkan. Dengan suara tiga dimensi yang dimainkan secara binaural melalui headset serta dukungan interaktif pergerakan kepala menjadikan pengalaman virtual yang luar biasa.
Sensasi penggunaan VR dapat dikombinasikan dengan indra lainnya melalui teknologi haptic seperti sarung tangan atau bodysuits. Dimana penggunaan alat tersebut dapat merangsang sentuhan, ditambah lagi dengan tampilan 360 drajat yang mengelilingi Anda dengan konten VR.
Karena VR sepenuhnya membenamkan pengguna kedalam sebuah pengalaman dunia virtual. VR sering juga digunakan untuk membuat simulasi atau lingkungan pelatihan yang tidak dapat direplikasi dalam kehidupan nyata.
Dalam dunia korporat, VR dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pengalaman pelanggan yang interaktif dan juga sarana pelatihan karyawan tanpa harus berpergian. VR telah digunakan untuk membuat berbagai hal mulai dari konser virtual, pertemuan bisnis, desain arsitektur hingga perencanaan interior restoran secara virtual untuk mewujudkan konsep bisnis.
Apa itu Augmented Reality?
AR adalah teknologi yang mengintegrasikan gambar, grafik, dan teks yang dihasilkan komputer di atas gambar real-time. Dengan kata sederhana ialah kombinasi dari dunia nyata dan gambar virtual. Teknologi ini telah ada sejak awal 1990 dan dikenal sejak diperkenalkan oleh para peneliti dari Boeing Company, Thomas Caudell dan David Mizell. Dengan kemajuan grafik komputer dan teknologi pengenalan visual saat ini, popularitas VR mengalami lonjakan yang signifikan.
Jika diamati dari konsepnya, konsep VR adalah untuk menciptakan lanskap buatan yang dihasilkan komputer. Sedangkan konsep AR adalah memproyeksikan gambar yang dihasilkan komputer ke lanskap yang ada.
Sumber: 3D Mobile based Augmented Reality. |
Contoh AR yang paling umum adalah menunjukkan arah atau jarak ke tujuan Anda pada peta saat mengemudi. Saat Anda melihat melalui kaca depan mobil Anda, Anda akan melihat bahwa petunjuk arah muncul sebagai teks di atas jalan, inilah yang dimaksud dengan augmented reality.
Strategi Bisnis Virtual Reality dan Augmented Reality
Dikutip dari PwC, pada tahun 2030 teknologi VR dan AR memiliki potensi untuk memberikan peningkatan sebesar $1,5 triliun dalam ekonomi global.
Sumber: pwc.com |
Terdapat pertanyaan besar yang muncul yaitu 'Apa yang akan mendorong perubahan? dan lalu kenapa baru sekarang?'.
Jika dilihat kembali kebelakang VR dan AR bukanlah teknologi baru, tetapi terdapat tren yang membuatnya tumbuh pesat yaitu manfaat bisnis yang lebik kaya dan menarik serta tak lepas dari kemajuan teknologi itu sendiri.
Selama pandemi Covid-19, pasar global VR dan AR mengalami pertumbuhan pendapatan. Permintaan untuk VR dan AR pada pasar meningkat seiring meningkatnya daya beli masyarakat guna menunjang aktifitas. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan yang mendadak dalam cara kerja maupun bisnis. Banyak perusahaan mulai beroperasi dari jarak jauh selama pandemi sehingga membutuhkan teknologi agar industri tetap berkembang.
Selain itu, terdapat penawaran kesempatan kepada penyedia layanan untuk berinvestasi dalan R&D untuk mengembangkan solusi yang efisian. Seperti pada acara China Spring Cloud Auto Show 2020, dimana pada acara tersebut mengintegrasikan konten panorama, big data, web 3D, dan teknologi lainnya dengan teknologi VR dan AR.
Dengan VR dan AR pelanggan dapat melihat mobil hingga membeli mobil tanpa harus meninggalkan rumah. Teknologi VR dan AR juga mendapatkan kesempatan untuk muncul di berbagai sektor seperti kesehatan. Pada sektor kesehatan teknologi tersebut dapat digunakan untuk perawatan kesehatan, manajemen pasien, telehealth, dan pelayanan medis berbasis virtual.
Sumber: Freepic |
Manfaat lainnya pada sektor organisasi atau perusahaan untuk efisiensi waktu dan biaya. Seperti pelatihan karyawan, pengujian prosedur, simulasi, hingga pelatihan militer seperti cara menembak. Dengan menyatukan tim dari berbagai lokasi dalam satu ruangan virtual, teknologi VR dan AR juga dapat mempercepat pengembangan produk.
Tim desain dapat menjelajahi, menguji, dan mengevaluasi berbagai konsep dengan mudah tanpa harus berinvestasi dalam prototipe fisik. Hal ini berpotensi memungkinkan organisasi untuk membawa produk berkualitas lebih tinggi serta ke pasar lebih cepat.
Banyak bisnis mulai mengenali peluang untuk menciptakan pendapatan baru dan menumbuhkan yang sudah ada. Ritel, perhotelan, dan otomotif hanyalah tiga sektor yang sudah menjajaki potensi untuk menjual dan memamerkan produk melalui VR dan AR. Sementara perusahaan game dan hiburan menggunakan teknologi untuk menciptakan sebuah pengalaman baru yang tidak terbayangkan sebelumnya dalam bermain game.
Sumber: Freepic |
Meskipun harus didukung oleh kasus bisnis yang sehat, penggunaan VR dan AR juga dapat membantu memposisikan perusahaan sebagai perusahaan yang inovatif dan berpikiran maju dalam industrinya. Pada gilirannya ini akan membantu menarik mitra bisnis, investasi atau bakat (talent).
Pada saat persaingan untuk mendapatkan bakat khususnya bakat teknologi yang sangat ketat, perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat diri mereka lebih menarik dengan menunjukkan pendekatan progresif. Sehingga, nantinya dapat meningkatkan kualitas dan pendapatan perusahaan itu sendiri.